Tidur untuk bermimpi

Mimpi atau kadang disebut bunga tidur merupakan hal alamiah yang terjadi saat kita tidur. Merupakan kegiatan otak yang bebas dari ‘kerja’ sadar untuk melakukan aktivitas di bawah kesadaran.

Buat aku mimpi itu bukan hanya pengantar tidur saja. Bisa jadi aku tidur itu karena ingin menikmati mimpi. Meski terkadang aku sulit tidur dan jadi tidak bermimpi sama sekali. Bahkan juga jika mimpi yang datang tidak seindah yang kuinginkan.


Mimpi itu seperti sebuah film. Terkadang aku menjadi aktris dalam mimpi itu atau hanya sekedar menjadi penonton.

Walau yang namanya mimpi itu tidak bisa dikendalikan, namun kadang ada mimpi yang bisa aku lanjutkan sesuai dengan yang aku inginkan, disebutnya sih lucid dream.

Dan biasanya aku terbangun dengan perasaan seperti habis menonton/menyutradarai sebuah film panjang. Capek.
Aku sedikit atau banyaknya, percaya dengan mimpi yang kualami. Beberapa kali mimpiku kejadian beneran. Hanya hal-hal biasa saja dalam kehidupan sehari-hari. Namun kadang jika sudah mimpi hal buruk, aku jadi sedikit terlalu was-was. Dan untuk antisipasi, biasanya aku akan menceritakan mimpi buruk ku kepada orang-orang sekitarku. Dengan asumsi mimpi itu tidak akan terjadi, dan jika benar terjadi setidaknya aku sudah menceritakannya sebelumnya. Sekedar antisipasi.

Selama ini beberapa mimpi yang masih kuingat beberapa potong sampai sekarang diantaranya. Dialami antara waktu aku sd sampai sekarang ini, in random order dan juga yg kupikir seru 😀

aku berada di kolam renang, dan sedang ada pertandingan renang. Namun ternyata begitu aku masuk ke air. Yang ada adalah pertandingan balap sepeda dalam air. Setelah itu tiba-tiba aja jadi pindah lokasi di dalam pesawat alien dan aku bisa ngerasain dinginnya lantai ufo itu. Abducted by alien. (Aneh! sampai sekarang masih kerasa dinginnya lantai pesawat ufo itu)
*

Tiba-tiba ada di meja operasi. Keadaan bius lokal aja. Jadi bisa ngeliat jalannya operasi. Udah ketakutan setengah mati, tapi gak kerasa apa-apa. Dan entah kenapa aku bisa tau kalo aku operasi usus buntu tanpa ada yang kasih tahu sebelumnya.
*

Kotaku jadi seperti medan perang. Aku ngeliat ada pesawat jatuh gak jauh dari tempat aku berdiri. Pesawat itu meledak sementara aku lari menjauh. Lalu aku bisa melihat pesawat yang tinggal rangka aja.
*

Aku terbaring sakit dan tiba-tiba Nick (Backstreetboys) datang ke rumah, menyeruak masuk dan membawaku ke rumah sakit. Aku harus opname beberapa hari. Mendapat kamar yang nyaman dan lapang. Lalu dijenguk oleh member BSB yang lain. (Ini mimpi pada malam sebelum aku beneran opname gara-gara gejala DB/tifus. Kelas 3 SMP seminggu sebelum Ebtanas)
*
Kotaku kena banjir akibat air laut. Air naik dengan cepat. Aku lari mencari tempat tinggi. Naik ke atap rumah, melompati rumah yang satu dengan lain. Sampai akhirnya sampai ke tower BTS dengan posisi air ada di bawahku.
*

Sedang berada di villa. Tiba-tiba hujan badai salju. Ketika membuka pintu angin berhembus kencang sambil menghujani potongan es yang tajam. Aku bersembunyi di balik pintu dengan tegang. Tapi selamat.
*

Aku terbang dengan alat yang mirip roket dan kusanding di punggungku. Dengan awal penerbangan di halaman rumah eyangku. Berputar-putar sejenak di angkasa.
*

Sebagian mimpiku itu, aku bertindak sebagai aktor sekaligus sutradara. Mungkin karena masih ada obsesi sutradara di dalam diri ini.
Sepertinya masih banyak lagi, tapi hanya potongan yang aneh untuk dijabarkan. Pernah juga sampai mimpi 3 kali dalam semalam. Dulu aku sempat menulis beberapa mimpi begitu bangun tidur. Tapi sekarang udah tidak sempat. Seringnya bangun kesiangan langsung buru-buru mandi dan ngantor.

Walau mimpiku sering loncat loncat dan tak beraturan. I still enjoy it! How ’bout yours?

Diterbitkan oleh Neeya

A Tarot Reader, Graphic Designer, Life Coach, Mindfulness Practitioner, Life Enjoyer, Divine being and Universe Lover.

5 tanggapan untuk “Tidur untuk bermimpi

Tinggalkan komentar